Sabtu, 13 Desember 2008

PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

A. Pengertian Konstruktivisme
Pengertian konstruktivisme secara epistimologi adalah suatu paham yang bersifat membangun, membina dan memperbaiki.
Konstruktivisme dalam IPA adalah suatu proses pembelajaran yang dimana pengetahuan itu disusun dalam diri manusia itu sendiri, maksudnya yaitu skemata berdasarkan pengalamannya sendiri jadi bukan hanya menerima begitu saja pengetahuannya dari guru atau orang lain tapi hasil pembelajaran itu dari hasil pengalamannya dalam kehidupan sehari-hari yang berdasarkan kenyataan maka akan terbentuk struktur kognitif terhadap lingkungan mereka dan juga bertujuan untuk membantu siswa membina konsep atau ide dengan memperhatikan struktur kognitif yang ada dalam diri siswa baru membentuk suatu kerangka dalam membina pengetahuan siswa.
Contoh: Anak memiliki skemata tentang baterei yang digunakan pada senter yang berguna sebagai alat penerang, seiring jalannya waktu dan pengalaman yang dia dapat dalam kehidupan sehari-hari dia mengetahui bahwa baterei bukan hanya digunakan pada senter tapi juga pada remote tv, remote mobil, robot-robotan, discman, radio dan lainnya. Dari pelajaran di sekolah ia tahu ternyata baterei adalah benda yang dapat menghasilkan listrik.

B. Ciri-ciri Konstruktivisme
1.Siswa secara aktif mengembangkan pengetahuannya sendiri dan tidak secara pasif dari orang lain atau lingkungan sekitar. Maksudnya pengetahuannya berdasarkan pengalamannya yang dialami dengan sendiri akan terbentuk pengetahuan atau pemahaman tersebut.
2.Pengetahuan dibina melalui pengalaman secara langsung masing-masing siswa dengan pengetahuan yang baru diperoleh.
3.Siswa mempunyai peranan dalam menentukan apa yang akan mereka pelajari dan guru hanya menyediakan materi/konsep apa yang hendak dipelajari baru kemudian memberikan peluang kepada siswa.

C. Prinsip Dasar Konstruktivisme dalam Praktek Pembelajaran
1. Lebih menekankan pada proses pembelajarannya dibandingkan hasil pembelajaran. Di sini siswa aktif membangun pengetahuannya melalui pengamatan dan pengalamannya sendiri.
2. Informasi yang sesuai dengan kenyataan kehidupan nyata siswa lebih penting daripada informasi yang verbalistik. Penjelasan dan pemberian contoh harus sesuai dengan kehidupan nyata agar siswa dapat lebih mudah memahami daripada informasi dari buku.
3. Siswa mendapatkan kesempatan sebesar-besarnya untuk menemukan dan menerapkan idenya berdasarkan pengetahuannya.
4. siswa diberi peluang untuk menerapkan strateginya dalam belajar dan guru hanya membimbing mereka.
5. Berdasarkan pengalamannya pengetahuan siswa akan tumbuh dan berkembang.
6. Dengan pengalaman baru yang didapat pemahaman yang dimiliki siswa akan diuji untuk berkembang semakin dalam dan kuat.
7. Pengalaman siswa bisa dibangun secara asimilasi dan akomodasi.

D. Penerapan Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA di SD
Penerapan pembelajaran harus bersifat terbuka dan memberi peluang kepada siswa untuk aktif dalam mengembangkan ide dan pengetahuannya berdasarkan pengalamannya dengan banyak melakukan praktikum atau pengamatan langsung dalam pembelajaran sehingga memungkinkan siswa untuk terjun langsung mencari dan membangun pengalamannya melalui kegiatan yang dilakukannya sehingga pengetahuannya semakin bertambah dan guru hanya bertugas membimbing, dan memfasilitasi kegiatan belajar tersebut.

1 komentar:

megat mengatakan...

banyak info dapat kat blog u ni